Rabu, 02 Juli 2008

POLYESTER EMBASSY

polyesterembassy.jpg

shortprofile.gif

Embassy; meaning an ambassador and his or her entourage collectively. The position, business, or mission of an ambassador. Any important or official mission, Duty, etc. especially one undertaken by an agent. Poly; meaning, combining form. More than one. Polyester; any of a large class of synthetic materials that are polymers containing recurring-COO groups; used as plastics, textile fibres, and adhesives. For example; it is used as a fabric and was made famous in the 70s in the form of lycra and several other blends. And while having gone trough many aesthetic changes, it has adapted and survived admirably into the this; the next century. The vinyl which is commonly used in the production of records. Such said vinyl being the vehicle by which, what we call music has been recorded on for decades. What some might consider an antiquated storage system has become a trademark of a new generation. The 12. The logo of the culture of club. This is where polyester embassy was born. This is where it breathes, and this is where it lives. Take the sounds of bygone era, combine it with the sound of here and now. Clarity. Beauty. Aggression. Create a face and an identity and a voice and a sound that spans 3 generations, 4 decades, 2 genders, 5 years in the making. And a partridge under the pipal tree.
.so, this is polyester embassy.

Download profile Download

management.gif

• Elang (Voc,Guitar,Keyboard),
• Eqi (back vox,Guitar,moogerfooger),
• Sidik (Guitar,synth),
• Tomo (back vox,Bass,moogerfooger)
• Ari (Drum).

Marketing agent :
Diky amon (08122038051,022-91285595)
amonpolyester_embassy@yahoo.com

Booking agent :
Fhietz (081321989700,022-70094645)
Fhietz@yahoo.com

Download Riders Download

album.gif

tragic_comedy.jpg

polyesterembassy01.jpg

polyesterembassy02.jpg

polyesterembassy03.jpg

kalian memng keren lur

THE NATURAL BREAKFAST KILLER



A Short Story Of The Heaviest Band In Indo, BURGERKILL

Ini merupakan cerita pendek dari 11 tahun perjalanan sebuah band super keras yang telah menjadi fenomena di populasi musik keras khususnya di Indonesia. Mungkin pertama kali mendengar namanya orang akan bertanya, apa itu BURGERKILL? Banyak orang tidak menyangka ini adalah sebuah nama band, yang sebetulnya nama tersebut hanya merupakan nama selewengan dari sebuah restorant fast food terkenal. Ya ini adalah BURGERKILL asal origin Ujung Berung, tempat orisinil tumbuh dan berkembangnya komunitas musik Death Metal / Grindcore di daerah Bandung Timur. Band lulusan scene Uber (nama beken Ujung Berung) selalu dilengkapi dengan gaya stenografi tribal dan musik agresif yang super cepat. Jasad, Forgotten, dan Infamy to name a few … Berdirinya BURGERKILL sendiri berawal dari ide Aries a.k.a. Ebenk, scenester senior dari Jakarta yang pindah ke Bandung untuk meneruskan sekolahnya. Pada masa awalnya, band ini hanyalah side project yang ngga punya juntrungan. Just a bunch of metal kids jamming their axe hard sambil menunggu band orisinilnya dapat panggilan manggung. Tapi tidak buat Ebenk, dia merasa bahwa band ini adalah hidupnya dan berfikir keras agar BURGERKILL dapat diakui. Ketika itu mereka lebih sering mendapat job manggung di Jakarta melalui koneksi hardcore friends Ebenk. Dari situ antusiasme masyarakat underground dimulai dan fenomena musik keras modern tanpa sadar telah lahir di Indonesia.

january10.gifWalhasil, pada awalnya line up band pun tidak mulus. Namun demikian hal itu adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah kelompok musik. Sederet nama musisi underground pernah masuk jajaran member BURGERKILL sampai akhirnya tiba di line up solid saat ini. Ketika dimulai tahun 1995 mereka hanya berfikir untuk manggung, pulang, latihan, manggung lagi, dst. Tidak ada yang lain di benak mereka, standar budak bahasa Sunda-nya! Tapi semua berubah ketika mereka berhasil merilis single pertamanya lewat underground phenomenon Richard Mutter yang merilis kompilasi cd band-band andung pada awal 1997. Nama lain seperti Full Of Hate, Puppen, Cherry Bombshell, dan Noin Bullet juga bercokol di kompilasi yang berjudul Masaindahbangetsekalipisan tersebut. Memang masa itu merupakan masa indah musik underground. Everything is new and new things stoked people ! Tidak tanggung, lagu Revolt! dari BURGERKILL menjadi nomor pembuka di album yang terjual 1000 keping dalam waktu singkat ini. Setelah mengenal nikmatnya menggarap rekaman, anak-anak ini tidak pernah merasa ingin berhenti.

Pada tahun 1998 perjalanan mereka berlanjut dengan rilisan single Blank Proudness, pada kompilasi band-band Grindcore Ujung Berung berjudul INDEPENDENT REBEL. Yang ketika itu dirilis oleh sebuah major label dengan distribusi luas di Indonesia dan juga di Malaysia. Setelah itu nama BURGERKILL semakin banyak menghias concert flyers di seputar komunitas musik underground. The Antics went higher, semakin banyak fans berat menunggu kehadiran mereka di atas panggung. BURGERKILL, sang HARDCORE BEGUNDAL !

Di sekitar awal tahun 1999, mereka mendapat tawaran dari perusahaan rekaman independent Malaysia, Anak Liar Records yang berakhir dengan deal merilis album Three Ways Split bersama dengan band Infireal (Malaysia) dan Watch It Fall (Perancis). Hubungan dengan network underground di Malaysia dan Singapura berlanjut terus hingga sekarang. BURGERKILL menjadi langganan coverage zine independent di negara-negara tersebut dan terus menembah fans dari negeri Jiran. Di tahun 2000, akhirnya berhasil merilis album perdana mereka dengan title Dua Sisi dan 5000 kaset yang dicetak oleh label indie asal Bandung, Riotic Records ludes habis dilahap penggemar fanatic yang sudah tidak sabar menunggu sejak lama. Di tahun yang sama, band ini juga merilis single Everlasting Hope Neverending Pain lewat kompilasi TICKET TO RIDE, sebuah album yang benefit-nya disumbangkan untuk pembangunan sebuah skatepark.

Single terakhir menjadi sebuah jembatan ke-era baru BURGERKILL, dimana masa awal mereka lagu-lagu tercipta hasil dari pengaruh band-band Old School Hardcore. Name it ; Minor Threat, 7 Seconds, Gorilla Biscuits, Youth Of Today, Sick Of It All, Insted, Etc. Seiring dengan waktu, mereka mulai untuk membuka pengaruh lain. Masuklah pegaruh dari band-band Modern Metal dan New School Hardcore dengan beat yang lebih cepat dan lebih agresif, selain itu juga riff-riff power chord yang enerjik menjadi bagian kental pada lagu-lagu BURGERKILL serta dilengkapi oleh fill-in yang lebih menarik.

Anak-anak ini memang tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka hasilkan, mereka selalu ingin berbuat lebih dengan terus membuka diri pada pengaruh baru. Hampir semua format musik keras dilahap dan di-interprestasikan ke dalam lagu, demikianlah BURGERKILL berkembang menjadi semakin terasah dan dewasa. Lagu demi lagu mereka kumpulkan untuk menjadi sebuah materi lengkap rilisan album ke-dua.

Beberapa mainstream achievement tanpa merubah jatidiri pun mereka rasakan, salah satunya menjadi nominator Band Independen Terbaik ala majalah NewsMusik di tahun 2000. Awal tahun 2001 pun mereka berhasil melakukan kerjasama dengan sebuah perusahaan produk Sport Apparel PUMA, yang selama 1 tahun mensupport setiap kali BURGERKILL melakukan pementasan. Dan sejak Oktober 2002 sebuah produk clothing asal Australia yaitu INSIGHT juga mensupport dalam setiap penampilan mereka.

Pertengahan Juni 2003, BURGERKILL menjadi band Hardcore pertama di Indonesia yang menandatangani kontrak sebanyak 6 album dengan salah satu major label terbesar di negara ini, Sony Music Entertainment Indonesia. Dan setelah itu tahun 2003 akhir, BURGERKILL berhasil merilis album ke-dua mereka dengan title Berkarat. Lagu-lagu pada album ini jauh lebih progresif dan penuh dengan teknik yang lebih terasah dibandingkan album sebelumnya. Hampir tidak ada lagi nuansa straight forward dan mosh part sederhana ala band standar Hardcore yang tercermin dari single-single awal mereka. Pada sektor vocal, dengan tetap mengedepankan nuansa depresif dan kelam, karakter vocal Ivan sang vokalis bengal lebih berani dimunculkan dengan penulisan bahasa pertiwi dan artikulasi kata yang lebih jelas. Dan di sektor musik pun Toto, Ebenk, Andris, dan gitaris baru mereka Agung semakin berani menjelajahi daerah-daerah baru yang sebelumnya tidak pernah dijajaki kelompok musik keras manapun di Indonesia.

Sebuah kejutan hadir pada pertengahan tahun 2004, lewat album Berkarat BURGERKILL masuk ke dalam nominasi salah satu kategori AMI AWARDS 2004 dan berhasil menyabet award tahunan tersebut untuk kategori Best Metal Production. Sebuah prestasi yang mungkin sama sekali tidak pernah terlintas di benak mereka dan merupakan sebuah tanggung jawab besar yang harus mereka pertanggung jawabkan melalui karya-karya mereka selanjutnya.

Awal Maret 2005, di tengah kesibukan mereka mempersiapkan materi untuk album ke-tiga, Toto memutuskan untuk meninggalkan band yang telah selama 9 tahun dia bangun bersama. Namun kejadian ini tidak membuat anak-anak BURGERKILL putus semangat, mereka kembali merombak formasinya dengan memindahkan Andris ke posisi Drums dan terus melanjutkan proses penulisan lagu dengan menggunakan Additional Bass Player. Sejalan dengan selesainya penggarapan materi album ke-tiga, tepatnya November 2005 lalu BURGERKILL memutuskan kontrak kerjasama dengan Sony Music Entertainment Indonesia dikarenakan tidak adanya kesepakatan dalam pengerjaan proyek album ke-tiga. So guys… this kids always have a great spirit to keep blowing their power, dan akhirnya mereka sepakat untuk tetap merilis album ke-tiganya di bawah label mereka sendiri pertengahan 2006 nanti.

A written story just wouldn’t enough, dengarkan lagu mereka, tonton konsernya dan rasakan sensasi musik keras yang tak akan kamu lupakan ! BURGERKILL Hardcore Begundal in your face, whatever !!!

BURGERKILL

Ivan – Unhappy Throat
Ebenk – Heavy Rhythm Bastard
Agung – String Virtuoso
Andris – Skins Of Deathbox

LOVE, HATE & THREATS
BURGERKILL HELLTROOPS
PO BOX 7673 BDSE
BANDUNG, WEST JAVA
INDONESIA

BOOKING AND CONTACT
ARIESTANTO
Artist Manager
( 081-56008292 )
BURGERKILL MANAGEMENT
Jl. Gumuruh No.171, Turangga
Bandung 40275
West Java, Indonesia
Phone & Fax: (022)730973

Minggu, 29 Juni 2008

TIPs MENONTON KONSER UNDERGROUND



yang kau lihat tak semudah yang kau bayangkan...

fajar putra tri hartono alias tono alias T.N.
kls : 1 epu
you must read this
Berduka Cita

pelajaran buat penggemar yang baru mengenal musik underground, bahwa musik tersebut mempunyai nilai prinsip anti kemapanan, anti pemerintahan, kebebasan dan narkotika, tapi itu ngg semuanya, sebagian yang idealismenya tinggi mungkin, tapi bagi yang hanya ikut-ikutan juga banyak (dalam artikata mereka memang bnr2 mempelajri dan menyenangi musik underground sebagai aspirasi diri)

musik underground jauh sm sekali dengan musik rock nroll yg sedang berkembang di jakarta lewat PENSI-PENSI sekolah, life style & fashion style juga sangat berbeda, namun ABG-ABG yg blm mengerti hal ini cenderung salah kaprah dan salah sasaran dalam memilih lifestyle dan fashion style dalam bermusik, dulu bagi yang idealism dalam bermusik, style yang dipakai pada dirinya mencerminkan jati diri dan skill permainan musiknya, semakin jago bermain musik(bandnya) fashion style underground menyesuaikan pada dirinya, namun kenyataannya sekarang sudah amburadul, style punk dipakai untuk nonton konser band2 komersial, style hardcore dipakai buat nonton rock & roll, dan banyak bnget mereka ng mengerti dan hanya ikut2an gaya, jadi kalau kita mau lihat senior2 kita dalam aliran PUNK, HARDCORE, GRINDCORE,coba km jln2 ke bandung nonton konser mereka yg sering diadakan di GOR saparua salah satunya, disana komunitas underground idealism banyak.

Underground20logo20eps5

moshing, headbang dalam musik underground itu biasa, namun skrng sudah banyak dijumpai pada band2 rock n roll,komersial bahkan dangdutan..cappe deh..(ya itu sih terserah mereka), pi gw merasa malu hati aja bahwa mereka ng mengrti arti moshing itu sendiri,dalam konser underground dikenal istilah Moshig, Moshpit & dive stage (Hardcore),Pogo(skapunk),headbang(grind) semuanya yg sering kita dengar sebagai pemusik Underground, namun kita belum bisa menempatkan pada tempatnya, contoh jika suasana tidak memungkinkan untuk moshpit dan dive stage, maka jngn dipaksakan karena akan mencedarai diri sendiri dan orang lain,tapi jika jarak penonton ke penonton hanya sekitar satu jengkal baru lo boleh lakukan moshpit,..so kalo lo loncat dari atas panggung btw lo ngg akan kena lantai....dijamin orng akan nangkep lo....btw kalo orgnya sedikit yah wassalam aja

Underground2_3

tips tuk nonton konser underground bagi pemula

1. lo harus tau aliran apa yang akan lo tonton,pertama: satu alirankah? contoh "Bandung Hardcore" hanya aliran hardcore da sejenisnya yang mendominasi acara musik, kedua: Kompilasikah? misal "SUKABUMI UNDERGROUND" maksudnya kalian dapat berhati2 pada acara ini krn memungkinkan2 aliran yang satu dan yang lainnya bentrok

2. lo harus makan yang banyak, kondisi badan harus fit,kl bisa buat yg cewek bw kayu putih deh!.., btw didalam or disekitar stage pastinya sumpek dan pengap, tapiiii biasanya klo lo pingsan anak2 UG(underground) solider yng pasti lo bakalan ditolongin.

3. Buat cewe, lo harus bawa pasangan lo dan jangn sekali-kali sendirian,tapu lo dah sering mah ng pa2, maksudnya apa?, klo terjadi apa2, lo ada yang nolongin!

4.kalau terjadi kerusuhan kecil(biasanya dipojok2) lo jangan terpancing tuk ngeliat karn lo bakal kena sasaran apa lagi kl aliran yg bermasalah ada dipihak lo

5.copet...hati2 ma copet, nmany jg kesemptan, hati2 aj lo

yah sementara itu dulu deh.

Pesan dan kesan

kita sebagai pemuda berhak untuk menyukai dan mendalami apa yang kita sukai salah satunya adalah musik.

banyak alasan orNG suka dengan musik Underground,sebelumnya gw akan mentafsirkan UNDERGROUND itu apa? underground adalah musik bawah tanah secara kata baku,atau suara-suara kritikan dari bawah sana....(kaum lemah, tertindas, dan terintimidasi).

alasan mereka suka musik ini?

1. Orang itu memang idealisme terhadap musik underground,sangat kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan bangsa, dan mereka hanya bisa melakukan kritikan lewat musik ini.

biasanya mereka bukan sembarang pemuda yang sekedar bermain musik, pi mereka adalah dari kalangan inteleqtual,mahasiswa yang kategori skill dalam bermain alat musiknya patut diacungkan jempol,oh iya ingat salah satu skill terberat dalam musik underground adalah pada aliran grind core,death metal & sejenisnya...jadi jangan ngeremehin musik underground y kadang mereka ada yang lulusan luar negeri..., dan siapa bilang Underground indonesia ng punya popularitas?...TENGKORAK salah satu band dari puluhan band UG yaNG MENDUNIA...singapura hingga meksiko (red), JERUJI (Bdg), THE UNITED SMOKERS(Bks) dan lain2nya.

2. org itu hanya sekedar suka mendengarkannya saja

3. org itu suka dengan Fashion Stylenya

4. org itu suka dengan konser dan Moshingnya

5. org itu suka dengan Life stylenya

6. org itu mencari perhatian (terhadap ortu, masyrakt, lawan jenisnya)

kesimpulan: tidak semuanya musik Underground itu buruk dimata masyarakat, jadi tergantung kepada orang2nya itu sendiri.
kalian yang telah bertindak bodoh, kalian yang telah menghancurkan kreatifitas kami.
salam fuck dari kami

SEJARAH PUNK


aditya muhamad lutfi alias bandit alias M.B.
kls : 1 epu
you must read this

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Punk

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Gaya hidup dan Ideologi

Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).

Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n’ roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.


Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata "ideas" dan "logos" yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi maka punk kalisari pada saat ini mulai mengembangkan proyek "jor-joran" yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing.

Punk dan Anarkisme

Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll. Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.

Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.

Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.

Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).

Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.

Mocca Garap Album Baru dengan Musisi Swedia

Ini pergerakan diam-diam juga. Mocca, band indie asal bandung yang video klip lagunya Me and My Boyfriend menang sebagai best video of the year versi MTV Penghargan Musik Indonesia 2003 lalu, yang kelihatannya menghilang, ternyata tidak. Riko (gitar), Toma (bass), Indra (drum), serta Arina (vokal) selain sibuk Ă¢€˜ngamenĂ¢€™ di berbagai daerah, juga sedang mempersiapkan album ke-2nya. Kini, setelah mengusung diri selama dua bulan lebih, album kedua mereka kelar juga.

Manajemen Mocca mengatakan, album ini berbeda dengan album sebelumnya. Album kedua yang diberi titel Friends ini berisikan 12 lagu berbahasa Inggris dan satu lagu full swing yang berjudul Swing it Bob. Lagu ini menjadi lagu terakhir yang dibuat dan dimixing.

Masih dibawah label indie, Fast Forward Record, Mocca yang kabarnya sempat 'ditawar' salah satu label besar di Indonesia, join bareng dengan musisi asal Swedia Club 8. Di Indonesia, mungkin nama ini tidak begitu dikenal, tapi di Swedia sana, duo musisi Johan dan Karolina Komstedt yang biasa memainkan musik-musik smooth jazz, swing, latin, shoegaze, sampai c86 dalam musik mereka, sudah punya nama yang tidak bisa dianggap remeh.

Mocca memang meminta duo asal Swedia itu untuk menyanyian satu lagu dalam album terbarunya. Meski kabarnya lagu itu belum sempat dikirim kepada Club 8. Soal peredaran album Mocca yang bakal masuk ke ranah di kawasan Skandinavia itu, tentu bukan persoalan berat. Pasalnya dari awal, lirik lagu-lagu Mocca memang menggunakan Bahasa Inggris. Mengenai jadual rilisnya, yang jelas deket-deket ini.

Sabtu, 21 Juni 2008

YOU ARE HOLDING

THE MISKINS





A. PENDAHULUAN

THE MISKINS adalah Lens (Vocal), Bampak (Guitar), Reno (Bass), Wally (Drum) pada awalnya terbentuk tahun 2000 karena kejenuhan 2 ekspatriat yang bekerja di Indonesia sebagai Guru Bahasa Inggris pada sebuah Institusi. Keduanya lalu mengajak salah satu muridnya untuk membuat sebuah band untuk mengisi waktu luang. Dalam perjalanannya THE MISKINS mengalami banyak pergantian personil sampai pada line-up yang sekarang. Keadaan pun sudah banyak berubah sejak awal dibentuk. Dari band iseng-iseng, sekarang THE MISKINS menjadi band yang cukup dikenal dan lagu-lagunya yang rata-rata bercerita tentang kehidupan sehari-hari sudah sering diputar di beberapa radio di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Tentunya hal ini tidak didapatkan dengan begitu saja, niat para personilnya untuk membawa nama THE MISKINS ke permukaan sangatlah besar. Berikut adalah ceritanya….


B. PROFILE BAND



B.1 Expatriats and Local People

Lens dan Bob, keduanya bertemu di Jakarta karena bekerja dalam sebuah Intitusi sebagai Guru Bahasa Inggris. Karena sama-sama baru pertama kali ke Indonesia, keduanya cepat akrab. Setelah 2 tahun, Lens dan Bob mulai jenuh dengan rutinitas mereka. Suatu hari Lens mempunyai ide untuk membentuk band bersama Bob. Masalahnya pada waktu itu adalah Bob sama sekali tidak bisa bermain musik, sedangkan Lens hanya bisa main drum dan gitar sedikit. Mereka berdua tidak kekurangan akal, mereka mengajak Aghi (murid mereka) untuk bermain gitar di band yang pada pada awalnya diberi nama MONKEY MAGIC dengan formasi Lens (drum), Bob (vokal dan bass), dan Aghi (gitar). Karena sulit bagi Bob untuk menyanyi sambil main bass, Aghi lalu mengajak Iman untuk bergabung sebagai bassist. Yang menarik adalah karena rata-rata skill mereka pas-pasan dan tidak bisa meng-cover lagu orang, mereka membuat lagu sendiri yang benar-benar simpel sehingga mudah untuk dimainkan berempat. Dalam hal ini, Lens yang paling banyak menciptakan lagu. Pada awalnya mereka hanya memainkan musik yang tidak jelas, lirik konyol adalah satu-satunya yang dapat diandalkan oleh band ini. Namun secara perlahan mereka mulai menemukan bentuknya, meskipun masih tidak jelas. Setelah mulai terbiasa dengan musik yang mereka bawakan, mereka sepakat untuk mengganti nama band dengan nama Indonesia menjadi THE MISKINS. Kata dasar miskin diambil karena jika ditambahkan "The" dan akhiran "S" akan terdengar seperti bahasa Inggris. Jadi memang tidak ada filosofi di dalamnya melainkan hanya sebataas pronunciation saja.



B.2 Demo Tape and Mom

Seperti band-band yang lain, mereka lalu memutuskan untuk membuat DEMO tape. Demonya diberi title "FIT AND PROPER". Dengan bermodal demo ini, mereka lalu memperoleh kesempatan manggung di beberapa tempat. Pertengahan 2001, Aghi memutuskan untuk sekolah sound engineer di Seattle, Amerika. Aghi meminta Bampak untuk menggantikannya. Bampak, yang pada saat itu baru saja keluar dari band eksperimennya lalu masuk untuk mengisi kekosongan. Tidak berapa lama, Bob memutuskan untuk menikah dan pindah ke Inggris. Sepeninggal Bob, Lens lalu berkonsentrasi di vokal sedangkan Bembi mulai serius dengan band ini. Masuknya Bampak dan Bembi membawa perubahan bagi band secara musikalitas. Lens biasanya datang ke studio dengan materi lagu baru yang dibuatnya dengan gitar akustik, di studio mereka memainkannya dengan konsep band namun masih berbentuk draft, kemudian masing-masing pulang ke rumah dan pada saat latihan keesokannya mereka mambawa masing-masing materi, setelah itu digabung menjadi sebuah lagu. Mereka sendiri tidak terlalu jelas dengan jenis aliran musik yang mereka mainkan, walaupun genrenya dapat diklasifikasikan ke dalam jenis musik rock atau punk. Selain manggung, Bampak, Iman, Lens dan Bembi juga produktif menciptakan lagu-lagu. Setelah terkumpul beberapa materi, mereka memutuskan untuk recording dengan biaya sendiri. Rencananya, hasil rekaman ini akan dibawa Lens ke Belanda sebagai souvenir untuk ibunya.


B.3 Magazine and Radio

Bulan Februari 2002, mereka masuk studio selama sebulan. Hasilnya adalah 14 lagu dengan lirik-lirik konyol dan musik yang bikin orang semangat. Selama Lens di Belanda, Bampak mengirim hasil rekaman yang diberi title "Don’t Ask Why" ini ke indie-indie label dan stasiun-stasiun radio di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Tidak disangka, tanggapannya cukup bagus, lagu-lagu THE MISKINS diputar di beberapa radio. Mereka juga mendapatkan kesempatan interview radio dan majalah karena rata-rata orang-orang penasaran dengan band yang salah satu personilnya itu orang bule ini, bahkan di awal-awal ada menyangka THE MISKINS adalah band dari luar negri. Menyadari hal ini, Bampak melihat adanya kesempatan untuk memasarkan album ini di luar Indonesia secara independent selain mengingat sulitnya birokrasi di Indonesia meskipun dia juga belum tahu caranya.


B.4 Split and Solid

Karena merasa tidak bisa membagi waktu dengan bandnya yang lain, Iman dan Bembi pun memutuskan keluar secara tiba-tiba. Hal ini membuat Lens dan Bampak sempat panik. Berdua mereka hunting mencari orang untuk menggantikan Iman dan Bembi. Bampak lalu mengajak temannya, Reno (mantan pemain bass di Format) untuk menggantikan Iman. Sebelumnya Reno memang sudah sering membantu THE MISKINS saat manggung dan menjadi backing vocal di beberapa lagu dalam album "Don’t Ask Why". Mereka bertiga kemudian mencari drumer yang bisa menggantikan Bembi. Adalah Andi (Bassist Bad Mono) yang mengenalkan Robbi (drummer Burning Inside) kepada mereka. Setelah melihat permainan Robbi di Puppen RIP di Jakarta, mereka mengajak Robbi untuk bergabung. Robbi pun setuju dengan tawaran ini. Mereka berempat mulai membuat lagu-lagu baru. Latar belakang musik yang berbeda-beda membuat lagu-lagu THE MISKINS dari segi musik banyak mengalami perubahan sedangkan yang tetap hanyalah lirik-lirik yang konyol. Setelah menikah Robby memutuskan untuk keluar dari THE MISKINS. Posisi Robby sekarang diisi oleh Wally,teman SMA Bampak setelah sebelumnya sempat dibantu oleh Richard Jerome. Line up yang sekarang Lens (Vocal), Bampak (Guitar), Reno (Bass), Walli (Drum) dianggap yang paling solid.





B.5 Single and Full Album

Usaha Bampak mengirim hasil rekaman ke indie-indie label tidak sia-sia. Sebuah Indie label dari Bandung, Spills Records memasukkan single "IN MY LIFE" ke dalam sebuah album kompilasi yang diberi title "New Generation Calling". Beberapa bulan kemudian, tawaran datang dari Surgery Records untuk 1 album full. Karena materi album ini sudah terkatung-katung selama 2 tahun, tanpa pikir panjang mereka pun menyetujuinya. Album "Don’t Ask Why" akhirnya dirilis di bulan January 2004.


















C. PROFIL MEMBER

LENS (Vokal)

LENS datang dari Leyden, Belanda. Tiba Indonesia pada tahun 1998 untuk bekerja sebagai Guru bahasa Inggris. Hobinya main sepakbola dan makan masakan Padang. Sekarang dia bekerja free lance di beberapa International School di Jakarta. Hampir semua lagu-lagu THE MISKINS dibuat oleh Lens. Tema dari lagu yang dibuat peristiwa sehari-hari seperti kelilipan sabun di kamar mandi, mbak-mbak penjaga toko, anak-anak SMA yang suka keringetan dan bau matahari, rambut rontok, traveling, cewe yang sok cakep, Indonesia dan masalah-masalah di dalam negri. Lens sempat bingung saat Bob harus meninggalkan Jakarta, dan band ini hampir bubar di tengah jalan. Sekarang bersama Bampak, Robbi dan Reno, Lens berusaha untuk membuat band ini tetap exist. Fugazi, The Pixies, Blues Explosion, Ramones, adalah beberapa band yang menjadi refrensinya. Tempat nongkrongnya di Bugils Bar, Taman Ria Senayan.


*BAMPAK (Gitar)



BAMPAK bekerja di sebuah perusahaan Advertising Agency yang tidak banyak memberikan waktu luang untuknya. Buat Bampak, THE MISKINS adalah buat stress released. Banyak yang sudah dilakukan supaya band ini tetap exist. Sebelum THE MISKINS, Bampak juga sering terlibat dalam beberapa band, namun semuanya bubar. Impiannya tidak muluk-muluk, dari dulu dia ingin kasetnya ada di rak AQUARIUS. Promosi adalah tugas Bampak di band di awal-awal tahun. Kalo lagi ga muter-muter Jakarta sendirian, Bampak suka bikin-bikin desain dan strategic planing buat band. Refrensinya System of a Down, Garbage, Coal Chamber, Sum41, Weezer, Smashing Pumpkins, Moby, The Radiohead dan band-band metal tahun 90an.



RENO (Bass)

Reno diajak oleh Bampak untuk menggantikan Iman, kebetulan mereka dulu pernah satu kampus. Reno sempat menjadi reporter musik di sebuah perusahaan dotkom. Setelah menyelesaikan program S2, Reno lalu bekerja di sebuah perusahaan farmasi Internasional. Bersama Bampak, Reno juga giat mempromosikan band ke luar. Di awal-awal tahun, tugas Reno di band adalah menyiapkan materi-materi yang akan diberikan kepada label-label dan radio juga panitia-panitia event dan melakukan follow up. Refrensi musiknya dari band-band Hip-hop sampai Brutal Death Metal. Seperti 2Pac, The Lemonheads, Motley Crue, Jesus and Mary Chain, Suicidal Tendencies, Ministry, Megadeth, Radiohead, dan lain-lain.





ROBBI (Drum)



Robbi adalah orang terakhir yang masuk band. Pada saat dihubungi, Robbi masih bermain di band hardcore Burning Inside. Pada waktu itu Lens, Reno, dan Bampak memang sedang hunting untuk mencari drummer yang dapat menggantikan Bembi. Mereka menemukan Robbi di salah satu acara underground di Jakarta dari seorang teman. Robbi bekerja sebagai seorang programmer di sebuah perusahaan swasta. Dan Robbi juga aktif untuk pembuatan design kaos, sticker, cover, dan web-site THE MISKINS (under construction). Refrensi musik mulai dari Rock biasa sampai yang metal banget, seperti Led Zeppelin, Soundgarden, Metallica, Sepultura, Megadeth, Refused, Rykers, Brightside, Suffocation, Pantera.


D. Discography



Fit and Proper – demo album (2001)

1. Soap In My Eye

2. To All The Girls

3. Rob's Finger

4. Sick Man Fall

5. Bali

6. Rise and Shine

7. I Didn’t Know

8. Fit and Proper

9. Diatribe

10. Grape Diet

11. Nip It In the Bud

12. Die



New Generation Calling – Compilation album (2003)

1. In My Life





Don’t Ask Why – LP (2004)



1. Rise and Shine

2. Arlene

3. Loving Me So Fucking Boring

4. Tighten Up My Sandals

5. Teenage Sweet

6. Discoland

7. Soap In My Eye

8. Loner

9. Hands Up

10. Fit and Proper

11. Switzerland

12. Let Go of My Feet

13. Last Night




Band Correspondency

Contact Person:

Mumu : 08558000000

Adit ting2 : 08121038745

Ocha : 0818478615




E-mail:

themiskins@yahoo.com

themiskins@gmail.com



Friendster:

themiskins@gmail.com

Minggu, 15 Juni 2008

still suck 'our weakness'

mereka akan menendang bokong kalian dan berkata 'you still suck'
band dengan 4 personil ini mulai merintis dan merubah kharisma kota bandung dengan optimisme STRAIGHT EDGE..lagu ini menceritakan kelemahan kami dalam dan kebodohan kami
'our weakness'